Jumat, 01 Januari 2016

KENAPA BISA YA AIR LAUT ASIN?

air laut asin kenapa bisa?


Kenapa Air Laut Asin?

Jangan bilang kamu mau jawab air laut itu jadi asin karena berasal dari keringat ikan. Atau malah ada yang bilang air asinnya dari ketek ikan hiu. itu salah besar.

Seperti yang kita tahu Bumi kita ini terdiri dari 2/3 daerah lautan. Dan 1/3 nya daerah daratan. Saat kita melihat air yang sangat banyak di lautan, rasanya airnya diam saja ya di tempatnya. Padahal, setiap detiknya air laut itu menguap loh, dipanaskan oleh sinar matahari. Hampir mirip seperti perisitiwa ketika kita memasak air di panci, yang mana dipanaskan oleh Kompor.

Nah, uap-uap air tersebut nantinya pergi ke langit dan menggumpal, lalu membentuk awan. Sesampainya di ketinggian tertentu, awan-awan mengembun karena panas matahari lalu kemudian jatuh menjadi air hujan.

Air hujan bisa jatuh di laut, danau, atau bisa juga jatuh di daratan. Begitu menyentuh tanah, air hujan akan diserap tanah dan menjadi tanah yang berair. Air hujan yang masuk ke sungai mengalir kembali ke lautan. Gitu deh, nanti air lautnya akan menjadi uap air dan kembali terulang siklus hujan ini.

Di dalam air laut itu terkandung banyak hal, salah satunya garam. Kok tahu sih air laut itu ada garamnya? Nah, coba yuk kita lihat petani garam. Biasanya, mereka membuat lubang-lubang (seperti sawah) di dekat pantai, lalu lubang tersebut dimasukkan air laut. Didiamkan saja deh air lautnya, sampai semuanya menguap menjadi uap air. Nanti akan tertinggal butiran putih dari bekas tempat air laut, yang kita sebut garam. Jadi sebenarnya air laut itu asin karena ada garamnya. Coba deh kalo garamnya disaring dari air laut, Kakak yakin air lautnya ‘gak bakal asin kok.

Jadi Kesimpulannya:
Air Laut Menguap - Membentuk Awan - Awan Mengembun - Menjadi Hujan - Air yang jatuh ke daratan bercampur dengan senyawa tanah - Air menjadi Asin - kembali ke laut.

Nah, sudah paham kan, Kenapa Bisa Air Laut itu jadi Asin? :)

Artikel Terkait

KENAPA BISA YA AIR LAUT ASIN?
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

1 komentar: